Just another free Blogger theme

About

http://biaselc.webs.com/

SPONSOR

SPONSOR
Menerima Pembuatan dan Service Taman
Diberdayakan oleh Blogger.

les PRIVAT

les PRIVAT
KAMI SOLUSInya hub. 085748925585

gardener

gardener
KAMI SIAP MENYULAP TAMAN ANDA

About Me

Foto Saya
saya adalah seorang hamba allah yang terus belajar untuk mengisi dan memanfaatkan semua nikmat yang sudah dikaruniakan kepada saya. tujuan hidup dan misi terbesar adalah sukses dunia akhirat

Kamis, 13 Juni 2013

         Ekonomi Islam memiliki dasar keadilan dalam pelaksanaannya. Keadilan seperti apakah itu?
Kita ambil contoh dalam perbankan misalnya. Sebelumnya mungkin ada yang bertanya, mengapa mayoritas  orang cenderung lebih memahami (setidaknya mengetahui) bank konvensial daripada bank syariah (Islam)? Jawabannya mudah, karena munculnya bank konvensional memang lebih dulu muncul dibanding bank syariah.

      Selama ini kita telah mengetahui bahwa bank konvensional memberlakukan bunga dalam transaksinya.Misalnya seseorang meminjam dana di bank sebesar 10 juta untuk usaha. Bank memberlakukan bunga sebesar 15% persen per tahun. So, seseorang tadi harus menyetor bunga sebesar 15% dari 10 juta. Hal tersebut tidak mempedulikan bagaimana perkembangan usaha orang tadi, mengalami untung atau rugi. Di bank syariah, ada istilah bagi hasil sebagai pengganti bunga.
           Misalnya seseorang yang meminjam dana dengan jumlah yang sama sebesar 10 juta untuk usahanya, membuat kesepakatan lebih dulu tentang bagi hasil yang akan diterima kedua belah pihak. Anggaplah prosentase antara bank dan nasabah sebesar 25:75, maka bank akan menerima hasil 1/4 dan nasabah 3/4 dari keuntungan usaha tersebut. Lebih jelasnya, dengan dana 10 juta tadi misalkan memperoleh laba 4 juta, maka bank memperoleh 1 juta dan 3 juta sisanya menjadi milik utuh nasabah.
Fahimtum? :)

Begini,
dalam bank konvensional, jika usahanya memiliki laba kecil, maka bunganya tetap. Dalam hal ini bank yang diuntungkan. Namun jika dan laba usahanya besar, bunganya pun masih tetap. Di sini, nasabah yang diuntungkan. Why? Karena yang dijadikan patokan adalah uang pokoknya.
Dalam bank syariah, yang digunakan adalah hasil dari keuntungan usaha tersebut. So, besar kecilnya hasil yang didapat mengikuti penngkatan laba yang dihasilkan usaha tersebut.

Bank syariah yang ada sekarang ini memang belum sepenuhnya memenuhi keseluruhan aspek syariah. Namun, bukan berarti kita harus menghindarinya. Kita perlu mengapresiasi dan memberi dukungan. Setidaknya, bank-bank tersebut sudah dalam “proses menuju”.

Analoginya nih, seperti kalau kamu belum bisa sholat dengan khusyu’. Apakah jika sholatmu belum khusyu’ lantas kamu akan meninggalkannya (tidak menjalankan)? Tentunya tidak kan? :D
So, adalah tugas kita untuk terus memperjuangkan ekonomi Islam :)
 
*sumber gambar: obrolanekonomi.blogspot.com

Selasa, 11 Juni 2013

             Pada tahun 1943, beliau sakit demam berat, putranya meminta beliau mengerjakan sholat di rumahsakit saja akan tetapi beliau menolak dan tetap pada pendiriannya untuk sholat di masjid. kyai hasyim berkata:"ketahuilah anakku bahwasanya api neraka tuhan itu lebih panas daripada demamku". 
              Kemudian pada kesempatan yang lain adiknya bertanya "dimanakah anggota badan yang sakit?" kemudian beliau berkata:"tiada sebaba karena penyakitku aku menangis dan tidak pula karena takut mati atau berpisah dengan sanak saudara dan keluarga serta anak istriku. akan tetapi , sebab aku merasa memiliki amal sholeh dan masih banyak perintah tuhan yang belum dapat akau kerjakan. alangkah malu dan takut saja menghadap tuhan dengan tangan hampa, tiada tiada mempunyai amal kebajikan sedikitpun. itulah sebabnya kau menangis"
             Dari dua cerita tadi menggambarkan jiwa beliau yang tawadhu'. merasa menjadi makhluk yang lemah yang tidak memiliki daya dan upaya apapun. sedangkan apabila kita tengok prestasi beliau dan kealiman beliau amatlah sangat dalam. beliau mendapat gelas hadratussyaikh yang artinya gurunya guru atau sang maha guru. beliau disebut juga ulama' ahli hadist.
              Adalah wajib hukumnya bagi kita untuk meneladini dan melanjutkan apa yang telah beliau kerjakan dan menjadi kerja keras beliau selama ini.

Sabtu, 08 Juni 2013

         Presentasi merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa disepelekan dalam kegiatan akademisi atau kegiatan yang lain. idea yang cemerlang tidak akan terkomunikasikan dengan baik apa bila saat mempresentasikan hal teersebut ada dismiss antara pemateri dan audiance.

          Dalam tulisan ku kali ini akan mencoba mengupas beberapa teknik ber-presentasi yang baik sekiranya mampu menggugah animo audiance agar mau dan rela memperhatikan presentasi dari kita. ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan. antara lain:
1. Penampilan
kenapa penampilan perlu diperhatikna karena kita didepan mata banyak orang. sebagain orang menilai kita dari penenmpilan kita. sehingga persipsi yang timbul di awal ini mapu mensugesti pola pikir audience selanjutnya
2. Intonasi
3. Gaya berdiri
4. Mimik wajah
5. Jumlah presenter
6. komposisi panggung/stage

Rabu, 05 Juni 2013

         Banyak dari kita kurang menya dari apa yang kita gila-gilakan kadang sebuah jebakan yang bakal ngerusak diri kita. banyak dari kita terbawa arus dan tidak faham kenapa semua itu terjadi. hal ini yang sering disebut dengan hegemoni.
          Namun disadari atau tidak kita telah diserang atau disusupi faham yang membuta kita meyakini apa yang salah menjadi benar dan apa yang benar dianggap atau dislahkan. semua itu karena kita tidak sadar mindset kitatelah terbentuk untuk meng-amininya.
          Sseharusnya kita sebagai mahluk paling sempurna yang telah diciptakan mampu membedakan hal-hal yang bersifat abstrak tersebut. lebih-lebih kita  yang sudah menjadi manusia terdidik yang pernah mengenyam bangku sekolah. akan tetapi pada prakteknya pada saat pendidikan inilah hegemoni-hegemoni disisipkan ke alam bawah sadar kita.
           sudah barang tentu kita patut jenuh dan berkewajiban menghilangkan hegemoni ini. mulai dari diri kita, lingkungan dan teman2 kita